Tradisi
Meron
Desa
Sukolilo, kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati
Desa Sukolilo yang berada di Kecamatan Sukolilo Kabupaten
Pati yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan pembuat kasur
ini memiliki tradisi yang setiap tahun harus diadakan yaitu tradisi meron.
Tradisi Meron dalam bahasa jawa mempunyai arti “Rame”,iron-tiron yang artinya
tiruan. Tradisi Meron adalah tradisi/perayaan yang diadakan oleh warga desa
sukolilo kecamatan sukolilo kabupaten pati untuk memperingati Maulid Nabi
Muhammad SAW. Dalam perayaan tradisi meron ada serangkaian acara yang meramaikan
yaitu upacara selametan dan arak-arakan.
Dalam upacara selametan terdapat nasi tumpeng yang diarak
disepanjang jalan gunung kendeng lor
sampai desa sukolilo yang pada akhirnya nasi tumpeng tersebut dimasukan kedalam
masjid dipergunakan sebagai pelengkap upacara selametan dengan doa bersama yang
diikuti oleh kepala desa dan warga desa setempat. Namun sebelum diarak menuju
masjid, nasi tumpeng tersebut diletakan didepan halaman rumah kepala perangkat
desa, doa dipimpin oleh kyai setempat. Setelah upacara selesai nasi tumpeng
tersebut dibagikan kepada warga masyarakat yang mengikuti upacara selametan dan para pengunjung.
Arak-arakan ditradisi meron terdapat tarian tradisional
seperti tari barongan yang diarak disepanjang jalan, berbagai kesenian daerah
ditontonkan dan dikemas sangat menarik. Banyak warga dan pengunjung menunggu
arak-arakan gunungan tiba, karena mereka tidak sabar untuk merebut
gunungan-gunungan yang diarak dijalan yang dipercaaya masyrakat akan
mendapatkan berkah sesuai dengan makna gunungan sesuai dengan bagian gunungan
yang didapatkan.
Susunan-susunan gunungan tersebut adalah :
- Gunungan bagian teratas adalah mustaka yang berbentuk lingkaran bunga aneka warna berisi ayam jago atau masjid. Ayam jago menyimbolkan semangat keprajuritan. Masjid menyimbolkan semangat keislaman. Bunga menyimbilkan persaudaraan
- Gunungan bagian kedua adalah terbuat dari roncean atau krupuk aneka warna berbahan baku tepung dan cucur berbahan baku campuran tepung terigu. Ampyang melambangkan tameng atau perisai prajurit. Cucur melambangkan tekad manunggal atau persatuan.
- Gunungan bagian ketiga atau bawah gunungan disebut ancak atau penopang. Ancak terdiri dari ancak atas yang menyimbolkan iman, ancak tengah menyimbilkan islam, dan ancak bawah menyimbolkan ikhsan atau kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar